Habbatussauda
adalah biji hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan
digunakan secara luas oleh masyarakatIndia dan Timur Tengah untuk
mengobati berbagai macam penyakit. Nigella Sativa Semen adalah biji dari
Nigella Sativa yang dapat mereproduksi dengan sendirinya, di mana
biji-biji tersebut sebelumnya berwarna putih kemudian setelah matang
akan berwarna hitam (Nigella).
Dibeberapa negara dikenal dengan nama yang berbeda antara lain: Indonesia(Jintan Hitam), Inggris(Fennel Flower), Mesir (Habat Et Baraka), Itali (Nigella), Perancis (Nigelle), Jerman (Nidella), Amerika (Black Seed), India (Black Cumin), Eropa (Black Caraway), Afrika (kolonji), Arab (habbatussauda), sedangkan Nigella Sativa adalah nama latinnya.
Habbatussauda
bermula ditemukan di makam Tutankhamen di Mesir dan memiliki peranan
penting dalam praktek kehidupan Mesir Kuno. Tanaman ini tumbuh liar di
negara-negara Mediterania, dan dikembangbiakkan di Mesir dan Siria.
Raja-raja pada masa itu pasti sangat berhati-hati dalam menggunakan
tanaman terbaik sebagai obat.
Dioscoredes, ahli fisika Yunani di abad ke satu,
melaporkan bahwa Nigella Sativa dipakai untuk mengobati Sakit Kepala,
Hidung tersumbat, sakit gigi, dan penyakit internis. Selain itu juga
digunakan untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan produksi Air
Susu Ibu.
Tokoh Muslim, Al Biruni (973-1048),
yang menggabungkan obat-obatan leluhur India dan Cina menyebutkan bahwa
Nigella Sativa adalah sejenis biji-bijian yang digunakan sebagai bahan
nutrisi di abad ke 10 dan 11 Masehi.
Dalam sistem pengobatan di Greco-Arab/Unani-Tibb, yang berasal dari Hippocrates, Galen dan Ibnu Sina,
Nigella Sativa merupakan penyembuh yang sangat bernilai dalam mengobati
difungsi pencernaan dan hepatitis yang digambarkan sebagai stimulan
untuk kondisi-kondisi berbeda, dan pereda demam tinggi.
Ibnu Sina (980-1037),
dalam karya terbesarnya “The Canon of Medicine”, yang dianggap banyak
orang sebagai buku paling terkenal di dunia kedokteran, baik di Timur
atau di Barat, menyatakan Nigella Sativa bermanfaat “Menstimulasi energi
di tubuh dan membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat”.
Biji
habbatussauda mengandung 40% minyak constan dan 1,4% minyak aviari,
juga mengandung 15 amino acid, protein, calsium, zat besi, sodium dan
pottasium. Sedangkan komposisi paling penting adalah: Thymoquinone (TQ),
Dithymo- ouinone (DTQ), Thymohydro- quinone (THQ) dan Thymol (THY).
Kalangan
medis tadinya menolak keras adanya sebuah herba yang bisa menyembuhkan
penyakit. Tapi, ketika ilmuwan muslim melakukan uji klinis dan
menyimpulkan hasilnya, mereka baru mengakui kebenarannya tersebut.
Al Bukhary meriwayatkan dari Aisyah r.anha bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya di dalam Habbatussauda’ terkandung kesembuhan untuk
segala penyakit, kecuali as sam. Aku bertanya, “Apakah as sam itu?”
Beliau menjawab, “Maut”.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan : “Tidak ada satupun penyakit melainkan di dalam habbatus sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali kematian.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan : “Tidak ada satupun penyakit melainkan di dalam habbatus sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali kematian.”
Cara Kerja Habbatussauda :
Imuniti
adalah kemampuan tubuh untuk menciptakan kekebalan khusus, kuat dan
sempurna untuk melawan segala unsur yang menyerang tubuh. Imuniti ini
terbentuk dari jaringan limpa dan sel-sel limpa yang menghasilkan
antibodi yang berfungsi menghancurkan mikroba yang menyerang tubuh yang
disesuaikan dengan susunan dan sifatnya.
Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Amerika tentang pengaruh habatussauda terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia. Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic sebanyak 30%. Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18 suka- relawan yang badan mereka terlihat sehat dan segar. Mereka dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatussauda setiap harinya, dan kelompok lain diberi karbon. Selama empat pekan mereka mengkonsumsi habatus dan karbon yang sudah dikemas dalam butir-butir kapsul. Hasilnya, habatus menguatkan tugas-tugas imuniti dengan tambahan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor cell-ts. Jadi, sistem kerja habatatussauda dalam tubuh manusia adalah dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia terhadap berbagai penyakit.
Dalam
sistem kekebalan tubuh manusia, habatussauda adalah satu-satunya
tatanan yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala macam
penyakit. Sebab, setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang
menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian
menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya
secara mendetil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes
untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah
antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.
Dinding
sel B-Lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari
antibodies yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang
tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam
mikroba. Antibodies menyatu dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama
dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat berkerja
dan sekaligus bisa menghancurkannya.
Dengan
demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi
setiap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Karena, habatussauda
mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang memiliki
kemampuan berbentuk antibodies dan senjata sel serta pengurai khusus
untuk setiap hewan asing yang masuk dan menyebabkan penyakit.
Menurut
Dr. Al Qadhy, habatusaudah juga mempunyai kemampuan lain, seperti untuk
melawan bermacam-macam virus, kuman dan bakteri yang masuk ke dalam
tubuh manusia.
"Karena
itu, kami dapat menetapkan bahwa di dalam habatussauda terdapat
kesembuhan untuk segala macam penyakit. Karena peranannya yang
menguatkan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, suatu sistem yang di
dalamnya ada kesembuhan dari segala macam penyakit, yang bereaksi
terhadap segala sebab yang menimbulkan penyakit, yang memiliki kemampuan
awal untuk memberikan kesembuhan secara sempurna atau sebahagian di
antaranya untuk menyembuhkan segala penyakit," ungkap Al Qadhy.
"Kata
syifa' dalam bentuk indefinitif di berbagai hadis juga menguatkan hasil
kesimpulan ini, yang tingkat kesembuhannya berbeda-beda, tergantung
pada kondisi sistem kekebalan tubuh manusia itu sendiri, jenis penyakit,
sebab-sebab dan periodisasinya. Dengan bentuk keumuman lafaz dalam
hadits, dapat ditafsiri sebagai suatu kesesuaian dengan berbagai
pendapat di atas, yang disampaikan oleh para pen-syarh hadits," imbuhnya.
Sungguh banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari Habbatussauda ini sehingga tidak mengherankan apabila ia populer disebut dengan “the
seed of blessing” / “Habbatu barakah”, yang artinya “biji-bijian yang
mengandung rahmat”.
Multi Khasiat Habbatussauda :
Menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada tahun 1993, DR. Basil Ali
dengan koleganya dari College of Medicine, di Universitas King Faisal
mempublikasikannya dalam jurnal Pharmasetik Saud. Kemampuan ekstrak
Habbatussauda’ diakui Prof . G Reitmuller, Direktur Institut
Immonologi dari Universitas Munich, dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan dapat digunakan bioregulator. Dengan demikian, Habbatussauda’
dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh,
seperti kanker dan AIDS.
Meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan.
Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat (omega 3),
Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak untuk meningkatkan daya
ingat dan kecerdasan. Habbatussauda’ juga memperbaiki mikro (peredaran
darah) ke otak dan sangat cocok diberikan kepada anak usia pertumbuhan
dan lansia.
Meningkatkan bioaktivitas hormone.
Hormon
adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk
dalam peredaran darah. Dalam tubuh manusia terdapat berbagai jenis
hormon di ataranya hormon reproduksi yang berhubungan dengan gairah
seksual. Salah satu kandungan Habbatussauda adalah setrol yang berfungsi sebagai sintesa dan bioaktivitas hormone.
Menetralkan racun dalam tubuh.
Habbatussauda’ mengandung saponin
yang dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh. Racun dapat
menganggu metabolisme dan menurunkan fungsi organ penting seperti hati,
paru-paru dan otak.
Mengatasi gangguan tidur dan stress.
Sapion
yang terdapat pada Habbatussauda’ mempunyai fungsi seperti
kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak
serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh dan syaraf. Sapion
berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan
tidur dan dapat menghilangkan stress.
Anti histamine.
Histamin
adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan
reaksi alergi seperti pada asthma bronkial. Minyak yang dibuat dari
Habbatussauda’ dapat mengisolasi dithimoquinone. Minyak ini sering
disebut nigellone yang berasal dari volatile nigella. Pemberian
minyak ini berdampak positif terhadap penderta asthma bronchial.
Penelitian yang dilakukan oleh Nirmal Chakravaty MD pada tahun
1993 membuktikan kristal dari negelone memberi efek suppresive.
Kristal-kristal ini dapat menghambat protemkinasi C, sebuah zat yang
memicu pelepasan histamine. Penelitian lain juga membuktikan hal serupa.
Kali ini dilakukan oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli
immonologi dari Universitas Munich. Yang melakukan pengujian terhadap
600 orang yang menderita alergi. Hasilnya cukup meyakinkan, 70 % yang
menderita alergi debu, serbuk, jerawat dan asthma sembuh setelah diberi
minyak nigella (Habbatussauda’). Dalam prakteknya Dr. Schleincher
memberi resep Habbatussauda’ ke pasiennya yang menderita influenza.
Memperbaiki saluran pencernaan dan anti bakteri.
Habbatussauda’ mengandung minyak atsiri dari minyak volatif
yang telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara
tradisional minyak atsiri digunakan untuk obat diare. Pada tahun 1992,
Jurnal Farmasi Pakistan membuat hasil penelitian yang membuktikan minyak
volatile lebih ampuh membunuh strain bakteri V Cholera dan E Coli
dibandingkan dengan antibiotik seperti ampicilin dan tetrasiklin.
Melancarkan air susu ibu.
Kombinasi bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonoal
yang terdapat dalam minyak Habbatussauda’ dapat melancarkan air susu
ibu. Penelitian ini kemudian dimuat dalam literatur penelitian
Universitas Potchetstroom tahun 1989.
Tambahan nutrisi pada ibu hamil dan balita.
Pada
masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrusi untuk meningkatkan isstem
kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim hujan anak sangat
mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 yang terdapat pada Habbatussauda’merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak.
Meremajakan sel-sel kulit dan menunda proses penuaan.
Kulit
merupakan salah satu organ tubuh terluar yang penting. Fungsinya
melindungi tubuh dari benturan fisik, kuman dan jamur. Habbatussauda’
sangat baik untuk menjaga kelembaban, kehalusan dan keremajaan kulit.
Nutrisi bagi lansia dan food supplement.
Kaya
akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi sangat ideal untuk orang
yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan
revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda’ mengandung 15 macam asam animo
penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Asam
amino tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup, oleh
karena itu harus diperoleh dari makanan.
Melawan dan menghancurkan sel-sel kanker/tumor.
Prinsip-prinsip
anti tumor pada Kongres Kanker Internasional di New Delhi, minyak
Habbatussauda’ diperkenalkan ilmuan kanker Immonobiologi Laboratory dari
Carolina Selatan. Habbatussauda’ dapat merangsang sumsum tulang dan
sel-sel kekebalan. Interferon-nya menghasilkan sel-sel normal terhadap virus yang merusak sekaligus menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibody.
0 komentar:
Posting Komentar